Senin, 13 Februari 2012

Jilbab Keselamatan

Jilbab Keselamatan



Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33]:59) (lihat juga An Nur [24]: 31)

Perintah berpakaian yang menutup aurat bagi perempuan adalah tanggung jawab kita semua, laki-laki dan perempuan. Bahkan kalau diperhatikan  sebenarnya perintah berjilbab itu turun kepada laki-laki. Yang diperintah itu laki-laki. Laki-laki diperintah untuk menyuruh istrinya, anak-anaknya, istri-istri kaum muslimin untuk mengulurkan jilbab sampai seluruh tubuhnya.

Perumpamaannya adalah seperti seorang camat yang menyuruh seorang kepala desa, "Hai kepala desa, perintahkan masyarakatmu membuat pagar di sekeliling rumah mereka." Apabila masyarakat tidak memagar rumahnya, yang dimintai  ertanggungjawaban, yang dimarahi oleh bapak camat tentulah kepala desa. Dan sebagai warga masyarakat yang baik, tentu kita tidak ingin kepala desa kita dimarahi oleh camat. Dan kepala desa yang baik tentu tidak ingin mendapatkan teguran keras dari camat gara-gara masyarakatnya tidak memagar rumahnya.

Karena itu ia akan selalu menekankan tentang perintah memagar halaman ini
sampai semua rumah warganya berpagar. Kalau masyarakat sayang kepada kepala desanya, agar jangan dihukum oleh camat, satu-satunya cara adalah masyarakat memagar sekeliling rumahnya. Demikian kira-kira logika perintah menutup aurat ini. Perintah ini turun kepada laki-laki agar menyuruh istri-istrinya, anak-anaknya, istri-istri orang beriman mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Kalau seorang perempuan sayang kepada suaminya (kalau sudah menikah) atau sayang kepada bapaknya, agar jangan dihukum gara-gara melalaikan perintah menutup aurat ini, satu-satunya cara adalah tutuplah aurat. Ini sebenarnya untuk membantu suami atau bapak agar jangan mendapatkan pertanyaan, mendapatkan hukuman di akhirat kelak.

Dari tinjauan psikologis pun, perintah menutup mengulurkan jilbab ke seluruh
tubuh ini pun sangat sesuai. Kalau direnungkan, sebenarnya lelaki itu, secara alamiah bersikap lebih agresif dan imajinatif. Maaf-maaf saja ini pengakuan jujur dari kaum laki-laki. Dengan melihat perempuan secara sepintas saja, seorang laki-laki akan bisa menampilkan gambar lengkap perempuan tersebut sesuai dengan imajinasinya. Maaf sekali lagi, silakan koreksi terutama dari laki-laki, kalau perempuan lewat di depan laki-laki walaupun perempuan tersebut berpakaian lengkap, laki-laki itu bisa menampilkan gambarannya dalam keadaan, maaf, telanjang! Inilah laki-laki.

Makhluk yang sangat menderita dengan dirinya karena sifatnya ini, makhluk yang katanya perkasa tetapi sangat rapuh terutama oleh gangguan imajinasi-imajinasinya. Makanya panduan ketat diberikan kepada laki-laki. Apabila bertemu dengan perempuan segeralah tundukkan pandangan. Apabila sudah siap, bagi yang belum menikah segeralah menikah. Bila belum mampu, puasalah. Ini sebagian panduan kepada laki-laki. Berat. Jadi, perintah menutup aurat itu juga sekalian membantu laki-laki agar jangan terlalu sering muncul sifat liarnya. Karena dengan pesonanya, perempuan dapat menjatuhkan laki-laki hanya dari sudut kerling matanya.

Sekali lagi, ini tanggung jawab kita semua. Kita saling bantu. Perempuan membantu laki-laki. Perempuan membantu dirinya sendiri agar terhindar dari sifat 'liarnya' laki-laki atau dalam ungkapan ayat di atas, agar mereka tidak diganggu.

Wallahua'lam

Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk melihat yang benar itu benar dan dikuatkan untuk melaksanakannya. Dan semoga kita dapat melihat yang salah itu salah, dan kita kuat menjauhinya.

Billahittaufiq Wal Hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar