Senin, 13 Februari 2012

Wanita Sholehah

Wanita Shalihah
  SUNGGUH sangat beruntung bagi wanita shalihah di dunia ini. Ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Kalau pun ia wafat, maka Allah akan menjadikannya bidadari di akhirat nanti. Oleh karena itu, para pemuda jangan sampai salah memilih pasangan hidup. Pilihlah wanita shalihah untuk dijadikan istri dan pendamping hidup setia.
Siti Khadijah r.a. adalah figur seorang istri shalihah yang menjadi penentram batin, pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang dan beribadah kepada Allah SWT. Beliau telah berkorban dengan harta, kedudukan, dan diri beliau demi membela perjuangan Rasulullah Saw. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah r.a., hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasul walau beliau sendiri sudah meninggal.
Allah berfirman dalam QS. An Nuur ayat 30-31, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara farji (kemaluan) - nya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara farji- nya dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang biasa nampak dari padanya.
Rasulullah Saw. bersabda : Dunia ini adalah perhiasan,  dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. (HR. Muslim).
Ciri khas seorang wanita shalihah adalah ia mampu menjaga pandangannya. Ciri lainnya, dia senantiasa taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah di mana pun berada. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al Quran. Jika seorang muslimah menghiasi dirinya dengan perilaku takwa, akan terpancar cahaya keshalihahan dari dirinya.
Wanita shalihah tidak mau kekayaan termahalnya berupa iman akan rontok. Dia juga sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan sesuatu kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi.  Dia sadar betul bahwa kemuliaannya justru bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).
Wanita shalihah itu murah senyum, karena senyum sendiri adalah shadaqah. Namun, tentu saja senyumnya proporsional. Tidak setiap laki-laki yang dijumpainya diberikan senyuman manis. Intinya, senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain. Bisa dibayangkan jika kaum wanita kerja keras berlatih senyum manis semata untuk meluluhkan hati laki-laki.
Wanita shalihah juga harus pintar dalam bergaul dengan siapapun. Dengan pergaulan itu ilmunya akan terus bertambah, sebab ia akan selalu mengambil hikmah dari orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik sehingga hal itu berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain.  Pendek kata, hubungan kemanusiaan dan taqarrub kepada Allah dilakukan dengan sebaik mungkin.
Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya  kuat adalah dari kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu, segala tutur kata dan tindak tanduknya akan selalu terkontrol. Tidak akan ia berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al Quran dan As Sunnah. Dan tentu saja godaan setan bagi dirinya akan sangat kuat. Jika ia tidak mampu melawan godaan tersebut, maka bisa jadi kualitas imannya berkurang. Semakin kurang iman seseorang, maka makin kurang rasa malunya. Semakin kurang rasa malunya, maka makin buruk kualitas akhlaknya.

Pada prinsipnya, wanita shalihah itu adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari beraneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai . Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.
Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia polos tanpa make up sedikit pun,  kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukan hati  tiap-tiap orang di sekitarnya. Karena ia yakin betul bahwa Allah tidak akan pernah  meleset memberikan karunia kepada hamba-Nya. Makin ia menjaga kehormatan diri dan keluarganya, maka Allah akan memberikan karunia terbaik baginya di dunia dan di akhirat.
Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka banyak-banyaklah belajar dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. Seperti Siti Aisyah yang terkenal dengan kecerdasannya dalam berbagai bidang ilmu. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau adalah seorang istri yang bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.
Bisa jadi wanita shalihah itu muncul dari sebab keturunan. Bila kita melihat seorang pelajar yang baik akhlaknya dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita tergambar diri seorang ibu yang telah mendidik dan membimbing anaknya menjadi manusia yang berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului sebuah proses yang memakan waktu. Disini faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan  dan lain-lain. Apa yang nampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.
Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan yang Allah pimpinkan. Dan aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja berlaku bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri yang berumah tangga. Tidak akan rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan menambah kualitas ilmu, amal dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan, Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di sekelilingnya. Usahakanlah kita mampu memberikan warna yang baik bagi orang lain, bukan sebaliknya malah kita yang diwarnai oleh pengaruh buruk orang lain.
Jika para wanita muda mampu menjaga diri dan memelihara akhlaknya, maka iman kaum laki-laki akan semakin kuat. Cahaya keshalihahan wanita mukminah akan menjadi penyejuk sekaligus peneguh hati orang-orang beriman. Apalagi bagi kaum muda yang sangat rentan dari godaan syahwat. Mereka harus dibantu dalam melawan godaan-godaan.
Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga dan bahkan negara. Kita pernah mendengar, bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka bisa dibayangkan, berapa banyak kesuksesan yang akan diraih. Selama ini wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja,  yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius. Dalam sebuah keterangan diyatakan bahwa bejatnya akhlak wanita bisa menyebabkan hancurnya sebuah negara. Bukankah wanita itu adalah negara?  Bayangkanlah, jika tiang-tiang penopang bangunan itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan tanah, sehingga tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang nilainya tidak seberapa.
Jadi kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah. Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri kaum wanita kita.
Wallahualam. (Tim MQ-Publications) ***    
           
INNER BEAUTY
Siapa sih yang tidak ingin punya wajah cantik mempesona dan tubuh indah menawan ? Rasanya hampir semua perempuan memimpikan untuk mempunyai keindahan fisik tersebut, (dan tak terkecuali kaum muslimah). Dan sepertinya hidup akan terasa lebih indah dan mudah jika mempunyai kecantikan yang dikagumi setiap orang. So, berlomba-lombalah kaum hawa ini membentuk dirinya agar tampil cantik sesuai stereotype atau definisi wanita cantik kebanyakan orang
Sebenarnya menjadi perempuan yang modis dan bergaya itu boleh-boleh saja, nggak ada yang ngelarang. Apalagi kesan pertama itu khan dilihat dari penampilannya.
Hanya saja itu bukan merupakan hal yang paling penting. Kecantikan fisik bisa memudar seiring dengan berjalannya waktu. Tak selamanya kita muda terus dan tetap cantik bukan ?
Ternyata yang paling penting adalah kepribadian dari dalam dan tampil apa adanya sesuai dengan kepribadian kita. Walau panampilan dan wajahnya biasa-biasa saja, tapi kalau dia berkarakter, mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas, enak diajak ngomong, rendah hati dan tidak sombong. Dijamin semua orang akan betah dekat dengannya dan dia akan tampil menarik dan mempesona.
Kecantikan seperti itulah yang disebut inner beauty. Suatu kecantikan yang terpancar dari pribadi yang mempesona. Semua orang bisa memiliki inner beauty tersebut, asalkan dapat menjadi diri sendiri, tahu kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Mau memperbaiki kelemahan dan kekurangan diri, dan mau menggali dan mengoptimalkan potensi serta kelebihan yang dimilikinya.
Beberapa hal yang dapat mempercantik rohani dan menjadikan seseorang memiliki inner beauty adalah:
Aktivitas akal, seseorang yang mempunyai inner beauty akan terpancar dari caranya bicara yang terstruktur dan penuh hikmah, tidak asal bunyi. Setiap yang dikatakannya bisa bermanfaat bagi yang mendengarkannya, dan hal tersebut bisa diperoleh dengan cara mengisi akal dan pikiran kita dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Mempergunakan semua panca indera kita untuk menyerap ilmu-ilmu Allah baik yang qauliyah maupun yang qauniyah. Ditambah dengan memperbanyak tafakur, muhasabah dan husnudzon pada Allah SWT.
Aktivitas hati, inner beauty atau kecantikan rohani akan memancar jika sahabat mampu menjaga kebersihan hati dan menghilangkan penyakit-penyakitnya, serta mencintai Allah dan Rasul di atas segala cinta. Mengembangkan rasa ukhuwah pada sesama muslim dan jiwa rahmatan lil alamin pada seluruh makhluk Allah. Semua ini akan menjadikan diri muslimah sebagai seorang pribadi yang penuh kasih dan low profile. Selalu optimis dalam meniti hari-harinya.
Aktivitas anggota tubuh, seseorang dengan inner beauty yang tinggi akan mempunyai akhlak yang mulia sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Untuk menghadirkan kecantikan rohani seperti itu, kaum muslimah tidak perlu susah-susah. Hanya perlu memperbanyak amal soleh dan menjauhi maksiat. Mengganti acara ngerumpi dengan dzikir. Jangan sering-sering lagi berkeluh kesah dan menyia-nyiakan waktu. Selalu merasa dekat dan diawasi Allah dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah, dan yang tak kalah penting adalah berteman dengan orang soleh dalam lingkungan yang baik. Bukan berarti pilih-pilih teman karena berteman itu harus dengan siapa saja, tak peduli siapa dan dari mana dia berasal. Tapi kalau mencari teman tempat curhat, jelas harus yang soleh dan bisa membimbing kita ke arah yang lebih baik.
Dan ingatlah bahwa kecantikan yang hakiki tercermin dari hati yang bersih, tergambar dari akhlak yang mulia dan terbentuk dari kecerdasan akal. Wallahu a'lam (mei/mq)© www.manajemenqolbu.com***
APALAH ARTI SEBUAH JILBAB
Busana merupakan topik bahasan  penting dan menarik Busana bagi seorang muslimah yang merupakan cerminan kepribadian, status dalam strata sosial,kebutuhan estetika, selera dan segudang kebutuhan lainnya yang sifatnya manusiawi. Karena baginya warna, bentuk, jenis , model busana, ngetrennya mode, dan kesesuaian busana dengan iklim tempat adalah mempunyai nilai kepuasan tersendiri dan dunia tersendiri.
Maka tidak aneh lagi, kita akan menemukan  banyak wanita berkerudung di kantor-kantor, di TV, media cetak , bandara, bursa efek, pertunjukan teater dan tempat lainnya .Mereka menggunakan busana dengan  bentuk dan jenis busana muslimah yang beragam sesuai dengan kondisi tepat dan sosial mereka berada.
Ya, memang benar, busana muslimah kini sudah go public. Bahkan busana ini sudah dipakai oleh para selebritis. Maka dengan keadaan ini munculah model model busana muslimah yang dilabeli nama selebritis pemakaiannya.
Sungguh, menyenangkan takala jilbab ini tidak lagi asing di masyarakat kita bahkan menjadi busana trendi. Namun apakah perkembangan busana muslimah ini tidak meninggalkan esensi dari Jilbab itu sendiri?
Bagi seorang muslimah,Busana muslimah cerminan kepribadian muslimah, yang akan menampakan keindahan sifat sifat dari wanita Islam dan senantiasa istiqomah di dalam kehormatan diri dan kehormatan agamanya.
Jilbab mempunyai nilai arti yang besar bagi seorang muslimah .Jilbab merupakan  suatu simbol dan bukti keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Jilbab tidak hanya mempunyai dimensi benda benda saja, namun mempunyai dimensi gerak, yakni sebagai proses melaksanakan perintah perintah Allah SWT.
Selain itu Jilbab mempunyai nilai fungsi dalam kehidupan seorang wanita, yaitu
Ø      Melindungi muslimah dari fitnah. Sudah menjadi kenyataan bahwa daya tarik perempuan bagi laki laki merupakan tipu daya tak bisa dianggap enteng. Seperti tragedi antara Nabi Yusuf dan Zulaikha.Wanita memang menarik , tapi bukan berarti ia hidup  untuk menarik perhatian lawan jenis.Tetapi wanita muslim hidup hanya untuk Allah SWT yakni Tuhannya, dengan cara menjalankan keinginan Tuhannya, yang membuat dirinya jauh dari fitnah . Allah memerintah  muslimah untuk menutup auratnya ( Jilbab ), demi kebaikan hidup muslimah sendiri. Agar tidak diganggu oleh laki-laki yang bernafsu liar. Jilbab ini dapat meredam daya tarik tubuh luar biasa , sehingga seorang muslimah akan jauh dari godaan laki-laki pengumbar hawa nafsu. Hendaklah mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya ,. karena itu mereka tidak akan diganggu. ( Qs Al-Ahzab ayat 59)
Ø      Mengangkat derajat dirinya di mata Allah . Dengan berjilbab, seorang muslimah akan senantiasa meluruskan niat dan menjaga prilaku agar dalam koridor penghambaan diri kepada Allah, bukan kepada mahluk-Nya.  Berjilbab baginya adalah ibadah, apabila ibadahnya ingin diterima oleh Allah , maka ia akan berusaha berjilbal yang sesuai dengan ketentuan ketentuan Allah semata.
Ø      Menjadi kontributor dalam menciptkan lingkungan sehat. Dengan berjilbab, ada suatu keinginan untuk memperbaiki diri terus- menerus ,dan menggali AL-Islam lebih mendalam. Sikap ini akan membangun keinginan dirinya untuk menjadi suri tauladan bagi lingkungan yang tidak Islami.
Ø      Sebagai perisai dari perbuatan tercela. Jilbab akan  mempunyai nilai kemulyaan Islam,  gambaran keindahan diri muslimah , dan akan menjadi benteng kekuatan dari perbuatan tercela dan tipu daya syetan. apabila niat memakainya adalah hanya untuk Allah, dan karena Allah semata, serta tujuan hanya untuk melaksankan perintah Allah semata. Apabila ada bisikan syetan yang mengajak untuk melanggar aturan Allah, maka akan teringatlah dengar jilbabnya, bahwa sesungguhnya Jilbab ini adalah identitas kemuliaan Islam ,bukti ketaatan dirinya pada Allah,  dan merasa malu melanggar  janji  dirinya pada Allah. Ia akan selalu mengingat bahwa hidup untuk beribadah kepada Allah dengan  selalu berusaha perintah-Nya. Ia akan selalu mengingat pada perkataan Rabbnya kepada dirinya :
.. dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dalam dadanya, dan janganlah menampakan perhiasanya. ( An-Nissa :31)
. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . ( Al-Ahzab : 59) 
Jadi,Nilai dan Fungsi jilbab seorang muslimah akan menentukan bagaimana dia berpenampilan dan berprilaku di kehidupannya. Apabila seorang muslimah berjilbab benar dalam bernilai dan berfungsi Islam  , maka akan nampak kemulyaan yang terkandung di dalam kehidupannya. Amien.
Resep sederhana untuk mengangkat derajat wanita :
  1. Memakai busana muslimah yang menutupi seluruh badan selain wajah dan kedua telapak tangan.
  2. Bentuk baju yang tidak ketat dan tidak membentuk  tubuh.
  3. Baju yang dipakai tidak tipis temaran sehingga warna kulit masih bisa dilihat.
  4. Jenis baju yang digunakan tidak menyerupai laki laki atau wanita non muslim.
  5. Warna baju tidak membuat menyolok sehingga tidak mengundang perhatian orang.
  6. Dipakai busana tersebut tidak maksud untuk pamer tapi Ikhlas karena Allah (ANS) [manajemenqolbu.com]***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar